Meneladani sebagaimana cara bisnis ala Rasulullah sebagai junjungan kita untuk hidup Sukses Bisnis Di Masa Muda, dan juga berlimpahnya berkah saat sedang menjalankan sebuah usaha bisnis di era yang serba modern dan cepat saat ini. Seperti inilah cara nya sebagai berikut,
Cara Bisnis Ala NABI Hingga Sukses Bisnis Di Masa Muda Di Era Zaman Saat Ini
1. Menjadikan Pekerjaan Sebagai Ibadah
Seperti banyak sudah kita ketahui Allah SWT telah berfirman kepada kita apabila setelah menunaikan kewajiban untuk shalat, maka bertebaranlah Anda di muka bumi dan carilah karunia atau rezeki Allah banyak-banyak dengan selalu mengingat Allah supaya kamu beruntung dan berkah selalu. Al Quran surat al-jumu’ah ayat 10. Baca juga bisnis online untuk pelajar yang cocok untuk di jalankan.
2. Kreatif Dalam Berbisnis ala Rasulullah SAW
Contohlah apa yang di lakukan Beliau Baginda Nabi Muhammad SAW sangat kreatif dalam memilih lokasi untuk berbisnis, Beliau mengetahui bahwa tanah kota Mekah cukup keras dan tak bisa mengharapkan kehidupan di bidang pertanian atau cocok tanam.
3. Rasulullah Sangat Mencintai Bisnisnya
Rasulullah Muhammad SAW mencintai setiap apa yang Beliau lakukan yang semata-mata untuk mendapatkan Syafaat dan Ridho Allah SWT termasuk mencintai bisnisnya, itu terbukti dengan beberapa kali Rasulullah Saw melakukan ekspedisi keluar kota untuk memgembangkan bisnisnya tersebut.
Di lain sisi Rasulullah Saw tidak hanya mencari materi semata, tapi Beliau senantiasa agar bisnisnya bisa memberikan manfaat kebaikan kepada orang lain.
4. Jujur Dalam Setiap Tingkah Laku NYA
Rasulullah SAW selalu menanamkan di hati sejak kecil untuk sebuah kejujuran di setiap tingkah lakunya, termasuk dalam menjelaskan kelebihan dan kelemahan produk yang di jual tidak ada yang ditutup tutupi dengan Beliau menjelaskan kondisi barangnya di ceritakan secara detail.
5. Tidak Ada Unsur Paksaan Dalam Berdagang
Rasulullah Muhammad Saw di dalam hadits yang di riwayat kan Ibnu Majah, Rasulullah Saw menjelaskan strategi suka sama suka artinya kedua belah pihak yang menjalankan akad jual-beli harus tidak ada unsur paksaan pada diri mereka masing-masing si penjual maupun pembeli.
